" KATA LELAKI "
Wahai wanita, tidak semua diantara kami kaum
lelaki mengincar hartamu, yang merupakan incaran kami sebenarnya adalah
SEX, sejauh mana dirimu memberikan rasa penasaran kepada kami, selama
itu pula kami sanggup bersandiwara dengan sekuat tenaga kami.
Mengapa kami sebut sandiwara?
Karena kami menyimpulkan bahwa yang telah beristeri saja masih banyak yang selingkuh (meski tidak semuanya).
Pernikahan yang kejelasan statusnya dilindungi oleh hukum agama dan UU Negara, masih sering kami injak-injak.
Apalagi status pacaran?
Yang
sama sekali tidak dikuatkan oleh peraturan manapun. Artinya seorang
cowok bisa saja berpacaran dengan seribu cewek dalam waktu bersamaan
atau sebaliknya.
Maka jadilah pemuda-pemudi bangsa ini sebagai pakar zina, dari yang kecil sampai yang besar.
Tapi
masalah jadi bangsa apa bukan urusan kami, selagi kami masih bisa
menikmati kenikmatan dunia lewat tubuh wanita secara FREE, maka
paradigma “ Pacaran sebagai proses penjajakan ” akan selalu kami
sebarkan dengan cara apapun.
Sex dengan pacar sendiri sangat berbeda rasanya dengan sex dengan pelacur manapun dengan harga pakai berapapun.
Sebab wanita yang selalu jadi target kami tentunya bersih, sehat, bebas penyakit menular seks (PMS), terawat dan terdidik.
Soal
kaya atau miskin si target itu bisa disesuaikan. Maksudnya apabila kami
telah sukses memperdaya hati target, maka keadaan keuangan akan sangat
mudah dikendalikan berdasarkan scenario “rasa pengertian” yang kami
ciptakan di hati target.
Pulsa yang kami keluarkan untuk menjalin kedekatan tidak sebanding dengan kenikmatan yang menanti kami.
Target
berjilbab? Bisa sukses bisa juga tidak. Usaha kami dalam berburu
“kenikmatan” terhadap target berjilbab memerlukan beberapa trik
tambahan.
Tetap bersikap sederhana, apa adanya, bersahaja, pengakuan
terhadap kekurangan diri, bersikap humoris dan sedikit bumbu religi yang
didapat dari ceramah ustadz-ustadz di televisi bisa jadi referensi
tambahan.
Usaha kami sukses terhadap target yang berjilbab yang juga
masih berpakaian ketat, sehingga jilbab kadang-kadang hanya menutupi
rambutnya dan tidak menutupi ukuran “hardware” indahnya.
Kulit target
yang halus mulus karena sering tertutup dari polusi udara dan matahari
memberikan sensasi yang tidak sama dengan target tidak berjilbab pada
umumnya.
Luar biasa!!!
Usaha kami gagal apabila target berjilbab
tapi juga berpakaian yang lebar, sehingga tidak tampak keindahannya
lewat mata secara fisik, tapi kami sangat yakin dibalik pakaian yang
lebar itu tersimpan lebih banyak keindahan.
Kami kurang pasti
penyebab kegagalan usaha kami terhadap target tersebut, bisa jadi
keteguhan target dalam memegang keyakinan bahwa keindahan yang mereka
miliki merupakan “harta berharga” yang hanya akan disuguhkan kepada
suami mereka nantinya.
Kenyataan yang menggembirakan adalah target
“kokoh” semacam ini berjumlah sangat sedikit jika dibandingkan dengan
total target “empuk” yang banyak tersedia di sekitar kami.Pada umumnya
target menginginkan “keseriusan”. Ketidaktahuan mereka terhadap makna
kata serius ini yang sering kami manfaatkan sebagai peluluh hati mereka.
Trik
yang kami gunakan bermacam-macam, mulai dari kirim sms yang bertuliskan
“Aku serius lho sama kamu”, telepon diatas jam 23.00 (tarif murah)
untuk bicara panjang lebar dengan topik yang dipilih secara random.
Ini trik yang paling sederhana dan cukup jitu untuk target yang masih lugu atau pura-pura lugu soal keseriusan hubungan.
Maksudnya
walau target sudah mengerti tentang trik yang kami jalankan dalam
meraih target, tapi seiring waktu dan semangat kami yang tidak berputus
asa dalam menjalankan skenario, cepat lambat target yang dulunya
pura-pura lugu akan luluh akhirnya melihat semangat tulus palsu kami.
Jika
tujuan utama kami yaitu tubuh indah target belum didapatkan, maka bukti
keseriusan palsu kami dapat dikuatkan dengan memboyong mereka ke orang
tua kami atau sebaliknya, kami bersedia diboyong ke orang tua target.
Sampai
disini saja keberanian kami untuk bermain dengan kata serius, untungnya
karena 99% target telah takluk pada level trik ini.
Kenyataan yang
juga menggembirakan kami adalah apabila ternyata orang tua kami atau
oramg tua target juga memiliki paradigma “Pacaran adalah proses
penjajakan” atau “Pacaran adalah proses yang harus dilalui oleh remaja
normal”.
Luar biasa!!! Target yang telah beranggapan bahwa “inilah
jodohku”, dengan paradigma ini kami telah mendapatkan kepercayaan penuh
dari segala pihak untuk memperlakukan target semau kami. Termasuk
menikmati kenyamanan sensasi seks penuh gratisan yang kami tunggu-tunggu
selama perjuangan.
Tidak perlu buru-buru, karena kami sangat dan
sangat memperhatikan situasi, kondisi dan domisili. Soal dikemudian hari
kami bosan dengan target yang sudah habis manisnya karena kami hisap
atau muncul target baru yang lebih segar, maka skenario pelepasan diri
dapat dijalankan dengan berbagai alasan.
Sangat mudah melakukannya
mengingat semua manusia memiliki kekurangan, kekurangan inilah yang
harus diangkat ke permukaan dan menjadi pokok bahasan yang berlanjut
dengan putusnya hubungan. Alasan ketidakcocokan bisa menjadi penangkal
pertanyaan orang tua masing-masing pihak. Putus.
Juga merupakan jalan baru bagi kami untuk memulai skenario pengejaran target baru.
Tampang
berduka, bahkan tampang tegar paska putus pun bisa menjadi pesona di
hadapan target baru ini. Tentunya kami tidak meninggalkan trik-trik
peluluhan hati yang kami terapkan terhadap target-terget sebelumnya
seperti sederhana, tampil apa adanya, bersahaja, sedikit ditambah bumbu
humoris karena target pada umumnya ingin dekat dengan orang yang selalu
bisa membuatnya tersenyum dalam setiap keadaan.
Target selalu ingin merasakan aman, nyaman, disayang, diperhatikan (beberapa).
Maka
sedaya upaya kami akan ciptakan suasana tersebut hanya didekat kami.
Persepsi bahwa di dekat kami maka target merasa aman, nyaman, tenang,
tersenyum, dan damai merupakan paradigma yang harus kami ciptakan di
dalam kepala target.
Untuk kesekian kalinya kami selalu sukses dalam
pencapaian tujuan kami, menjadikan kami sangat berpengalaman dan cerdas
dalam program ini, dengan atau tanpa hambatan sama sekali.
Sungguh
indah dunia ini, dipenuhi dengan target-target berpendidikan tapi bodoh
yang menunggu giliran untuk kami habisi. “Ahh, saya kan gak pernah
serius klo pacaran, ngapain takut!” Jika terget berfikiran seperti
kata-kata di atas, maka pemikiran seperti ini juga merupakan peluang
besar bagi kami untuk memulai skenario peluluhan hati. Yang kami
utamakan lebih dahulu adalah mengadakan ikatan super tidak jelas bernama
Pacaran, soal cinta atau tidak, itu cuma masalah waktu.
Trik-trik
yang kami lancarkan akan mengubah keadaan hati target seiring waktu yang
dilalui bersama-sama dan komitmen semu tentang pacaran yang kami atau
orang lain ciptakan. “Ahh, tidak semua cowok seperti itu, cowokku ga
gitu and ga mungkin begitu!”. Kata-kata sejenis ini merupakan tolak ukur
keberhasilan skenario BHSP (Bina Hubungan Saling Percaya) yang nantinya
menjadi peluang besar untuk mendapatkan tubuh target di kemudian hari.
Karena salah satu yang kami ingin bentuk adalah pendapat target bahwa
kami adalah cowok yang berbeda dengan cowok pada umumnya.
Jika Anda
wanita berpenampilan menarik atau tidak, bertubuh indah baik tertutup
atau tidak, mencari keseriusan hubungan, mencari cinta dari sesama
manusia tanpa pemahaman yang jelas… Maka Anda target kami berikutnya!!!
Wahai wanita, ketahuilah bahwa seorang laki-laki yang benar-benar serius
terhadapmu akan datang kepada orang tuamu dengan berkata “Pak, saya
ingin menikahi putri Bapak, sekarang saya punya penghasilan Rp…../bulan,
dst”, sedangkan laki-laki yang benar-benar serius ingin menghabisimu
akan datang langsung kepadamu dengan berkata “Maukah kamu jadi
pacarku?”.
Puncak kehinaan wanita ketika ia menerima tembakan seorang lelaki untuk jadi kekasihnya.
Puncak
kemuliaan wanita ketika orang tua/walinya mempertimbangkan lamaran
seorang lelaki untuk jadi isterinya. Hancurkan harga diri dengan
pacaran, muliakan diri dengan … Tidak ada solusi termuat dalam tulisan
ini, meskipun solusinya tertulis tetapi tidak akan menghentikan kegiatan
kami, kami hanya bisa berhenti jika semua target mengaplikasikan solusi
yang sebenarnya sudah mereka tahu.
Pacaran sebagai proses penjajakan, penjajakan = peng”injak-injakan” atau pen”jaja”an.
Jika
Anda belum pacaran, Nantikan kehadiran kami di sisi Anda! Jika Anda
telah putusan, Nantikan juga kehadiran kami di sisi Anda!
Jika Anda masih pacaran, maka tunggu tanggal “main” kami bersama Anda!
Woouw..salut2 ma cowox jaman skrg huufft
:(![:(](http://static.ak.fbcdn.net/images/blank.gif)
Hrz siap2 dg 2 pedang putih N aL-Quran yg hrz sLLu mnempeL d Dada sbg peLindung.
Semoga Allah SWT sLLu mLindunGi waNita soLehah.Amiin
(dikutib dari facebook - chat antara saya dan Paramitha Diyah LuveRz)